BELITUNG TIMUR - DPC PARTAI DEMOKRAT Belitung Timur dalam agenda 'Nonton Bareng Pidato Politik Ketua Umum (AHY) Agus Hari Murti Yudhoyono' dengan tema 'Agenda Perubahan dan Perbaikan Partai Demokrat Untuk Indonesia Yang Lebih Maju' bertempat di warung Kopi Adhi Nur pusat pasar kota Manggar, Jum'at malam (14/7/2023).
Nobar tersebut diikuti oleh para kader Partai Demokrat Belitung Timur dimulai dari pengurus kabupaten, kecamatan, pengurus desa serta Anggota dan simpatisan Partai Demokrat se-Kabupaten Belitung Timur.
H. Khairul Efendi, SE selaku ketua DPC Partai Demokrat Beltim mengatakan nobar ini bertujuan untuk mendengarkan bersama arahan dari Ketum AHY Partai Demokrat seperti apa visi misi sebagaimana pidato AHY yang wajib kita ketahui untuk kita tindak lanjuti.
Baca juga:
Ribuan Warga Riau Tunggu Kedatangan Anies
|
" Nobar ini adalah arahan dari Ketum AHY agar para kader Partai Demokrat memahami seperti apa tujuan dan arah partai menjelang pemilu yang sudah didepan mata, untuk itu kita para kader wajib memahami seperti apa harapan dan tujuan partai Demokrat menuju perubahan Indonesia lebih maju sebagai mana yang disampaikan oleh AHY dengan penuh semangat dan keyakinan.
H.Khairul Efendi mantan Bupati Belitung Timur ini menerangkan bahwa banyak masyarakat mempertanyakan seperti apa yang dicanangkan oleh Partai Demokrat menuju masa depan lebih baik.
" Banyak masyarakat bertanya perubahan apa itu yang dimaksud dari Ketum AHY melalui partai Demokrat, ini lah jawabannya sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ketum AHY secara panjang lebar berbagai hal dimulai pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pembangunan infra struktur dan lain sebagainya" ujar Pak Penn sapaan akrabnya.
Gustam dari kader Partai Demokrat juga memberikan tanggapannya berkenaan dengan Nobar pidato politik Ketum AHY tentang perubahan dan menuju pemilu mendatang.
" Kita sangat memahami dengan apa yang telah disampaikan oleh Ketum AHY tentang perubahan, kita selalu kader partai tentunya sangat antusias mengikuti acara nonton bareng yang sangat penuh makna ini" ujar Gustam kepada awak media.
Sementara itu pula Ketum Partai Demokrat AHY dalam pidato politiknya melalui siaran langsung dari salah satu TV terkemuka di Indonesia dan disiarkan juga secara streaming melalui media lainnya mengatakan sikap politik Partai Demokrat memperjuangkan perubahan, gagasan masa depan Indonesia, Pemilu akan digelar, rakyat akan memilih pemimpinnya baik presiden dan wakil presiden maupun para wakil rakyat di DPR dan DPD berharap rakyat tidak salah pilih karena akan menentukan masa depan Indonesia lima tahun kedepan.
" Adalah agenda perubahan lengkapnya agenda perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik tema ini untuk merespon pandangan publik tentang isu perubahan yang kerap Partai Demokrat sampaikan, kami mendengarkan pandangan baik dari yang setuju dengan perubahan maupun yang tidak setuju, sejarah mencatat sejak 2 tahun lalu saya dan Partai Demokrat telah menyerukan pentingnya perubahan dan perbaikan itu karenanya ketika perhatian publik semakin luas tentang isu perubahan ini maka kami memiliki kewajiban moral untuk menjelaskan perubahan dan perbaikan.
" Kekhawatiran sejumlah kalangan perubahan seolah diartikan sebagai upaya untuk mengganti secara total apa yang sudah ada tentu tidak demikian kebijakan dan tatanan yang sudah baik akan kita pertahankan kita lanjutkan dan kita bersyukur karena banyak yang telah dihasilkan oleh para pemimpin bangsa sejak Indonesia merdeka tatanan dan hal baik yang diwariskan oleh presiden Soekarno presiden Soeharto presiden Habibie presiden Abdurrahman Wahid presiden Megawati Soekarno Putri presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden Joko Widodo harus kita pertahankan" tegas AHY.
Ditegaskan AHY yang belum baik tentu harus evaluasi dan perbaiki kesinambungan dalam sebuah proses perubahan tidak perlu diperdebatkan lagi dengan pemikiran itu meski Partai Demokrat mengusung agenda perubahan tidak berarti kami meninggikan apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan presiden Jokowi selama ini" tegas AHY.
Dikatakan AHY justru menyampaikan penghargaan atas kerja kerasnya yakin presiden Jokowi dan pemerintahannya ingin berbuat yang terbaik kami mendoakan Presiden Jokowi bisa mengakhiri masa baktinya dengan baik, namun Demokrat memang memiliki sejumlah cara pandang dan pilihan kebijakan yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh pemerintahan sekarang karenanya kami menawarkan pendekatan dan kebijakan yang berbeda kepada rakyat Indonesia.
" Yang kami pandang tepat untuk dijalankan pasca pemerintahan presiden Jokowi mendatang rakyat Indonesia dan kader Demokrat ada tiga hal yang melandasi pemikiran Demokrat dalam melakukan agenda perubahan pertama studi dan pengamatan yang dilakukan negara dan pemerintah selama 9 tahun terakhir, kedua permasalahan serius yang dirasakan rakyat dan ketiga keinginan serta harapan rakyat yang kami jumpai di seluruh tanah air, untuk itu guna memudahkan penjelasan tentang agenda perubahan Demokrat maka pertama kami akan soroti keadaan saat ini apa permasalahan yang dihadapi rakyat dan mengapa hal itu terjadi, selanjutnya juga menyampaikan solusi ada 5 cluster, sumber daya manusia dan lingkungan hidup hukum dan keadilan keempat demokrasi dan kebebasan rakyat dan kelima tata negara dan etika pemerintahan. Saya akan mulai dari permasalahan yang kami nilai paling penting yaitu pasal pertama ekonomi dan kesejahteraan rakyat meskipun ada capaian tetapi harus kita akui secara jujur 9 tahun terakhir ini terjadi sejumlah kemagnetan dan bahkan kemunduran serius pertumbuhan ekonomi menurun jauh di bawah yang dijanjikan 7% hingga 8?hkan sempat anjlok ketika diterjang pandemi covid-19 akibatnya penghasilan dunia usaha dan kesejahteraan rakyat terpukul daya beli golongan menengah ke bawah juga menurun kemiskinan dan pengangguran meningkat sementara itu ketika ekonomi tumbuh rendah yang meroket justru hutang kita baik utang pemerintah maupun BUMN.
Disebutkan AHY ada yang berdalih lambatnya pertumbuhan ekonomi karena pandemi argumentasi seperti ini saya nilai hanya separuh benar faktanya sebelum pandemi datang ekonomi kita juga sudah mengalami permasalahan sehingga mesti ada sebab dan faktor yang lain di luar pandemi itu menyangkut kebijakan dan langkah pemerintah dalam mengelola ekonomi dan kesejahteraan rakyat juga dalam menentukan prioritas pembangunan dan upaya mengatasi krisis sulit dimengerti.
" Ketika ekonomi menurun kekuatan fiskal melemah utang tinggi pemerintah justru membangun infrastruktur secara besar-besaran apalagi sebagian proyek dan mega proyek itu tidak berdampak langsung pada kehidupan kesejahteraan rakyat yang tengah mengalami tekanan seharusnya masih bisa ditunda pelaksanaannya, kami berpendapat pemerintah tidak sensitif pemerintah juga kurang berpihak kepada 100 juta lebih rakyat kita yang sedang mengalami kesulitan hidup yang serius menurut kami sikap kebijakan dan tindakan pemerintah seperti inilah yang perlu diubah dan diperbaiki" ujarnya. (HMF).